Berita Terkini

Laksanakan Tahapan Pemilu dengan Penuh Tanggungjawab

kab-magetan.kpu.go.id - Ketua KPU Kabupaten Magetan, Fahrudin dalam apel pagi Senin, (19/9) berpesan kepada seluruh jajaran Sekretariat KPU Kabupaten Magetan untuk menjalankan tahapan Pemilu 2024 dengan penuh tanggung jawab. Hal ini ia sampaikan kala Fahrudin menjadi pembina apel yang dilaksanakan di halaman kantor Sekretariat KPU Kabupaten Magetan. "Tahapan Pemilu untuk saat ini sudah mulai dilaksanakan secara berdampingan. Saya harap agar bisa dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab." Ujar Fahrudin. Fahrudin juga menyampaikan bahwa seluruh pegawai harus bersinergi dalam melaksanakan tahapan Pemilu tanpa memandang tahapan apa yang sedang dihadapi. "Kemarin kita semua melaksanalan verifikasi administrasi yang mana melibatkan seluruh elemen di KPU Kabupaten Magetan tanpa memandang dari sub bagian teman-teman berada. Dan baru-baru ini kita juga bersinergi untuk melaksanakan Coktas di desa-desa Magetan. Saya harap sinergitas ini akan terus kuat hingga tahapan Pemilu ini selesai." Ungkapnya. Fahrudin berharap sinergitas ini akan selalu terjaga supaya tahapan Pemilu yang sedang dan akan dijalankan dapat berjalan dengan sukses sehingga dapat menghasilkan Pemilu yang berkualitas. (br)

Tepat Memilih Penyampai Pesan, Media dan Metode Komunikasi Pemilu

Manado, kpu.go.id - Tersampaikannya pesan kepemiluan kepada khalayak (peserta pemilu dan masyarakat) ditentukan oleh siapa penyampai pesan, media, metode hingga strategi yang digunakan.  Oleh karena itu jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) perlu memerhatikan faktor-faktor tersebut agar informasi yang diberikan mudah dipahami hingga mampu diaplikasikan dengan baik oleh khalayak. Hal tersebut disampaikan Ketua KPU Hasyim Asy'ari sebelum menutup Rapat Koordinasi Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat yang diikuti Anggota KPU Provinsi/KIP Aceh, Anggota KPU/KIP Kab/Kota serta jajaran sekretariat pengampu Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih se-Indonesia yang berlangsung di Manado, Sulawesi Utara, Jumat (16/9/2022) malam. Hadir pada penutupan rakor, Anggota KPU August Mellaz, Parsadaan Harahap, Betty Epsilon Idroos, Yulianto Sudrajat, Mochammad Afifuddin, bersama Sekretaris Jenderal KPU Bernad Dermawan Sutrisno serta Kepala Biro Perundang-undangan Nur Syarifah, Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Suryadi juga mendampingi Ketua, Anggota KPU Provinsi Sulawesi Utara.  Meski demikian Hasyim meminta peserta rakor yang berasal dari berbagai wilayah di Tanah Air untuk tetap mencermati hasil rakor secara tepat, mengingat tidak semua materi yang disampaikan selama rakor dapat sesuai diterapkan di daerah masing-masing. "Bergantung  karakter masing-masing daerah," tambah Hasyim.  Selain itu, perlu juga ditanamkan pemahaman pada diri penyelenggara pemilu, KPU, bahwa masyarakat pemilih saat ini sesungguhnya sudah cerdas dan terkadang punya caranya sendiri untuk ikut berpartisipasi menyukseskan pemilu. "Untuk itu, metode jangan menggurui, menganggap remeh  masyarakat di berbagai daerah karena masyarakat cerdas dengan cara mereka. Selami isi hati pikiran agar pesan-pesan kebaikan efektif dapat diterima," lanjut Hasyim. Dikesempatan ini, August Mellaz menyampaikan kesimpulan dari kegiatan rakor yang mengundang sejumlah pembicara berkompeten. Mulai dari panel I dengan narasumber dirinya sendiri, bersama Anggota KPU Mochammad Afifuddin dan Kasubdit Fasilitasi Pendidikan Etika dan Budaya Politik Dirjen Polpum Kemendagri, Rahmat Santoso, dilanjutkan panel II dengan pembicara News Anchor Inews Anisha Dasuki dan Pimpinan Redaksi IDN Times Uni Lubis dan diakhiri panel III dengan pembicara Drone Emprit Yan Kurniawan serta Executive Producere Kompastv Abie Besman.  Dari serangkaian materi yang dibawakan pembicara di panel tersebut dia berharap peserta bisa mengaplikasikan dan menyampaikan kembali ke jajaran KPU didaerah masing-masing. Senada dia juga menekankan pentingnya pengemasan informasi kepemiluan yang tepat, agar pesan bisa tersampaikan kepada peserta pemilu dan masyarakat.  Sementara itu, Bernad Dermawan Sutrisno merespon sejumlah pertanyaan dan usulan dari peserta rakor yang muncul selama sesi panel berlangsung. Seperti usulan pemenuhan SDM, anggaran serta sarana dan prasarana (sarpras).  Terkait kekurangan SDM Bernad mengungkap akan ada formasi PPPK sebanyak 1.352 yang akan dibuka per Oktober 2022. Adapun terkait anggaran dia mengungkap akan ada penambahan anggaran di akhir tahun, dan saat ini KPU mulai merevisi anggaran tambahan tersebut.  Sementara terkait sarpras, Bernad kembali menyampaikan bahwa perbaikan baru bisa dilakukan dalam bentuk perbaikan yang kecil atau belum bisa kita membangun kantor baru. "Namun untuk beberapa usulan khusus terkait dengan daerah-daerah bencana maupun yang tidak memiliki kantor, kita  mengupayakan untuk melakukan pembangunan tahun ini," ucap Bernad. Di luar itu Bernad menyampaikan rencana medical check up bagi seluruh ketua, anggota, sekretaris hingga pegawai (PNS, PPNPN) KPU, KPU provinsi KIP Aceh dan KPU/KIP kab/kota yang dilakukan untuk memastikan kesehatan penyelenggara pemilu, KPU, guna mendukung tugas tahapan pemilu dan pemilihan.  Hadir peserta rakor sebanyak 1.033 orang terdiri dari Ketua, Anggota, Kepala Bagian, Kepala Subbagian yang menangani Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kab/Kota se-Indonesia. (humas kpu dianR-tim humas/foto: tim humas/ed diR)

Hari Kedua Rakor Sosdiklih Parmas dan SDM Bahas Optimalisasi Peran Parmas

kab-magetan.kpu.go.id - Pada hari kedua Rakornas, Jum'at (16/9) dilanjutkan dengan acara Diskusi 3 Panel dimulai pada pukul 09.00 WITA bertempat di gedung Hotel Novotel Manado Convention & Center. Diskusi pada Panel -1 dipimpin oleh moderator  Regina Mangkey, host TV lokal Kawanua yang merupakan anak perusahaan Jawa Pos TV Group.  Pada panel 1 ini diisi oleh 3 narasumber yakni Divisi Sosdiklih dan Parmas KPU RI, August Mellaz dengan membawakan materi dengan tema "Arah Kebijakan KPU dalam Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Partisipasi Masyarakat pada Pemilu 2024". Narasumber Yang kedua adalah Anggota KPU RI Divisi Hukum dan Pengawasan, Muhammad Afifudin. Sedangkan narasumber yg terakhir pada panel 1 adalah Rahmad Santoso, Kasubdit Fasilitasi Pendidikan Etika dan Budaya Politik, Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum, Kemendagri yang hadir secara daring. Dalam paparannya August Mellaz mengatakan bahwa pada saat ini KPU ingin menjadi Pusat Pengetahuan dan Berbagi Pengalaman Kepemiluan. Selain menjadi Pusat Pengetahuan tentang Kepemiluan, KPU juga ingin menjadi Pusat Kolaborasi/Multi Pihak.  Dengan demikian pada saat ini KPU sedang membangun Sistem Informasi Partisipasi Masyarakat (SIPARMAS) untuk mengakomodir hal itu semua, meski pada saat ini SIPARMAS hanya sebagai dokumentasi pelaksanaan kegiatan sosialisasi.  Selanjutnya narasumber di diskusi panel 1 ini dilanjutkan oleh Mohammad Afifudin. Afif mengungkapkan gambaran mengenai Divisi Sosdiklih dan Parmas. "Divisi Sosdiklih dan Parmas ini bisa diibaratkan tampilan rumah dari depan, jadi harus selalu tampak bagus, bagian kamar dan dapur tidak perlu ditampilkan ke publik." Ungkap Afiffudin. "Di lembaga seperti KPU yang kita miliki ini memang kepemimpinannya kolektif kolegial, tetapi masing-masing Divisi harus benar-benar memahami tugas dan fungsinya, itulah yang dimaksud dengan kolektif kolegial, pola komunikasinya harus dibangun dengan baik." Lanjutnya. Kemudian Rahmad Santoso menjelaskan materi dengan tema "Peran Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam Memfasilitasi Peningkatan Partisipasi Politik Masyarakat Pada Penyelenggaraan Pemilu 2024". Ia menuturkan sebagaimana diatur dalam ketentuan Undang-undang, bahwa pemerintah maupun pemerintah daerah berkewajiban sebagai supporting system pada tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024. Diskusi Panel 2 kegiatan ini dipimpin oleh moderator Ferry Daud Liando yang merupakan Akademisi di Universitas Sam Ratulangi Manado. Terdapat 2 tema dalam diskusi pada Panel kedua kali ini yakni “Strategi dan Metode Komunikasi Publik yang Efektif dan Partisipatif bagi KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam Menyukseskan Pemilu 2024" dengan narasumber Anisha Dasuki dari iNews; dan "Menuju Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024: Potret Anak Muda dan Demokrasi" dengan narasumber Uni Lubis dari Pemimpin Redaksi IDN Times. Anisha Dasuki dalam paparannya menyampaikan bahwa untuk menjadi public speaker harus memiliki 3 (tiga) modal  yaitu kredibel; meyakinkan; dan diandalkan.  "Seorang public speaker  harus bisa mengenali dirinya sendiri terlebih dahulu.Yang kedua adalah kenali siapa yang menjadi audien anda. Yang ketiga adalah kita harus bisa kendalikan perasaan nervous dg beberapa cara diantaranya bisa dengan ambil dan buang nafas panjang, observasi, streching, menampilkan lion face, dan belajar sebelum perform. Yang keempat adalah memperhatikan visual/penampilan. Yang kelima yaitu Vocal Prinsiples (intonasi, artikulasi, power, kecepatan berbicara, dan penguasaan diksi). Yang keenam Be Effective Speaker. Formula good speaker." Terang Anisa. Kemudian narasumber berikutnya Uni Lubis menjelaskan seputar aspirasi millenial dan gen Z di Pemilu 2024. "Salah satu tantangan KPU sekarang adalah bagaimana cara memastikan anak muda di Indonesia untuk mau menyalurkan hak pilihnya", jelas Uni. KPU sebenarnya bisa menyasar benerasi millenial dan gen Z dengan memanfaatkan trending topik mengenai isu-isu yang akan diangkat. Dengan peserta ribuan seperti sekarang ini sebenarnya sangat mudah sekali untuk menaikkan isu menjadi salah satu trending tropic di medsos seperti Twitter, Instagram, Facebook, dan lainnya. "ujar Uni dalam pemaparannya. Pada Panel akhir Diskusi dalam Rapat Koordinasi Nasional ini dipimpin Reni Rinjani, Pranata Humas Ahli Muda Sekretariat Jenderal KPU Republik Indonesia yang didapuk sebagai moderator. Tema yang dibahas di akhir Diskusi panel-3 yakni “Memperluas Ruang Gema Pemilu melalui Optimalisasi Peran KPU serta Kolaborasi Media dan Teknologi Informasi” dengan narasumber Yan Kurniawan dari Drone Emprit; yang dilanjutkan dengan tema terakhir adalah “Strategi Mitigasi Isu Hoaks dan Disinformasi Pemilu melalui Kolaborasi Media dan Teknologi Informasi” dengan narasumber Abie Besman yang merupakan Executive Producere Kompas TV.

KPU Kabupaten Magetan Ikuti Rakor Tindak Lanjut Penanganan Vermin

KPU Kabupaten Magetan hadir dalam Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Penanganan Vermin, Jumat (16/9). Rakor ini diselenggarakan di Kota Pasuruan, Jawa Timur dengan menghadirkan peserta rakor yang terdiri dari Divisi Hukum dan Pengawasan beserta Kasubbag Hukum dan SDM KPU Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. Adapun Rakor ini dibuka oleh Ketua KPU Kota Pasuruan, Royce Diana Sari. Ketua KPU Provinsi Jawa Timur, Choirul Anam dalam sambutannya menuturkan bahwa Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Provinsi Jawa Timur sangat membuka lebar pintu bagi KPU Kabupaten/Kota yang hendak berkonsultasi terkait hukum. "Bagi KPU Kabupaten/Kota yang kurang memahami terkait hukum, bisa langsung konsultasi dengan Divisi Hukum dan Pengawasan di KPU Provinsi Jawa Timur." Ungkapnya. Divisi Hukum dan Pengawasam KPU Provinsi Jawa Timur, Muhammad Arbayanto hadir sebagai pengisi materi mengenai tindak lanjut penangaman vermin parpol calon peserta Pemilu. Sedangakan KPU Kabupaten Magetan sendiri diwakili oleh Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan, Ismangil dan Kasubbag Hukum dan SDM, Sulistyani. (br)

Dorong Masyarakat Aktif Berpartisipasi di Pemilu, KPU Kabupaten Magetan Ikuti Rakor

kab-magetan.kpu.go.id - KPU Kabupaten Magetan ikuti Rapat Koordinasi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat tahun 2022, 15-17 September 2022. Acara yang diselenggarakan oleh KPU RI di Manado, Sulawesi Utara ini dibuka oleh Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari. Dalam sambutannya, Hasyim Asy'ari menyebut terdapat 3 aspek pendidikan dalam sosialisasi. "Yaitu Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik yang mana hal ini penting agar masyarakat tergerak untuk aktif dalam Pemilu baik bergabung sebagai penyelenggara, maupun aktif hadir memilih." Ungkapnya. Koordinator Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Kabupaten Magetan, Nur Salam berharap rakor ini dapat memberikan wawasan yang mampu meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 kelak. "Saya harap dari rakor ini kami bisa menyerap ilmu sebanyak mungkin dan lebih siap dalam upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya di Kabupaten Magetan entah sebagai penyelenggara maupun pemilih." Jelas Nur Salam. Adapun dalam rakor ini KPU Kabupaten Magetan diwakili oleh Koordinator Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM KPU Kabupaten Magetan, Nur Salam dan Kasubbag Teknis Penyelenggaraan Pemilu, Partisipasi dan Hubungan Masyarakat KPU Kabupaten Magetan, Priyo Susilo. (br)

Rumuskan Strategi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Pemilu 2024

Manado, kpu.go.id - Setelah sukses meraih tingkat partisipasi pemilih tinggi di Pemilu 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali dihadapkan pada tantangan selanjutnya, mempertahankan bahkan meningkatkan partisipasi pemilih di Pemilu 2024. Pemilu 2024 sendiri memiliki tantangan dan kerumitan yang berbeda dibanding pemilu sebelumnya. Salah satunya melaksanakan pemilu dan pemilihan di tahun yang sama, dengan kompleksitas yang beragam dan irisan tahapan yang akan dilakukan bersamaan.  Oleh karena itu dibutuhkan strategi yang tepat agar informasi kepemiluan disampaikan secara luas, baik kepada peserta pemilu dan masyarakat. Peserta pemilu dan publik pun selanjutnya memahami dan tergerak untuk terlibat baik selama tahapan maupun di hari dan pascapemungutan suara.  Poin terakhir disampaikan Ketua KPU Hasyim Asy'ari saat membuka dan memberi kata sambutan, Rapat Koordinasi Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat Tahun 2022, di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (15/9/2022). Hadir mengikuti jalannya pembukaan, Anggota KPU August Mellaz, Betty Epsilon Idroos, Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Idham Holik dan Yulianto Sudrajat, bersama Sekretaris Jenderal KPU Bernad Dermawan Sutrisno dan turut mendampingi Kepala Biro Partisipasi dan Hubungan Masyarakat Cahyo Ariawan, Kepala Biro Perundang-undangan Nur Syarifah, Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Suryadi juga Kepala Biro Umum M Syahrizal Iskandar.  Hasyim menyampaikan ada tiga aspek pendidikan yang perlu dipahami jajaran divisi sosialisasi, pendidikan pemilih dan partisipasi masyarakat terkait penyampaian informasi, pertama aspek kognitif (membuat tahu, membuat paham) aspek afektif, (membangun sikap apa yang kita harapkan dari pemilih) dan aspek psikomotorik (pesan bisa menggerakkan hati, menggerakkan pikiran pemilih untuk berpartisipasi di dalam pemilu). "Oleh karena itu kita berharap dalam satu dua hari ke depan, kita rumuskan apa yang penting dalam sosialisasi dan pendidikan pemilih, supaya kemudian menggerakkan orang untuk berpartisipasi di dalam pemilih," ujar Hasyim. Pria asal Jawa Tengah menambahkan, perlu diperhatikan pula sejumlah aspek komunikasi yang harus dimaksimalkan dalam penyampaiannya informasi pemilu, pertama merumuskan pesan, kedua menentukan penyampai pesan, ketiga menentukan metode penyampai pesan dan keempat media yang digunakan. "Memang media yang menarik adalah audio visual ada gambar ada suara dan live streaming atau real time situasi ini muncul juga pada waktu kurang lebih bersamaan," kata Hasyim. "Terkait penyampai pesan, kadang-kadang pesannya penting, tapi karena yang menyampaikan pesan kurang menarik orang jadi tidak tertarik untuk mendengarkan pesan itu. Sehingga banyak pihak menggunakan influencer dan segala macam," tambah Hasyim. Sementara itu pada sesi pengarahan, August Mellaz menyampaikan KPU tengah membuat cetak biru (blue print) terkait strategi sosialisasi, pendidikan pemilih dan partisipasi masyarakat. Juga disampaikan upaya penata kelola media informasi KPU agar memiliki keterikatan dengan masyarakat yang lebih baik. "Tahun 2022 terkait tata kelola media informasi KPU menjadi media enggangement, 2023 kita akan fokus sosialisasi, 2024 dan hari H kita akan lakukan evaluasi," tutur Mellaz. Sementara itu Cahyo Ariawan saat menyampaikan laporan kegiatan mengatakan total peserta rakor sejumlah 1.096 orang, yang berasal dari anggota KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP pengampu Divisi Sosialisasi dan Partisipasi Pemilih. Adapun tujuan rakor untuk menyukseskan Pemilu 2024 sebagai sarana integrasi bangsa. "Kami juga berharap rakor mendapat masukan dari KPU, dan pemangku kepentingan terkait inovasi dan program yang akan dilakukan kepada masyarakat," tutup Cahyo. (humas kpu dianR-tim humas/foto: tim humas/ed diR)