Berita Terkini

Hari Kedua Rakor Sosdiklih Parmas dan SDM Bahas Optimalisasi Peran Parmas

kab-magetan.kpu.go.id - Pada hari kedua Rakornas, Jum'at (16/9) dilanjutkan dengan acara Diskusi 3 Panel dimulai pada pukul 09.00 WITA bertempat di gedung Hotel Novotel Manado Convention & Center.

Diskusi pada Panel -1 dipimpin oleh moderator  Regina Mangkey, host TV lokal Kawanua yang merupakan anak perusahaan Jawa Pos TV Group. 
Pada panel 1 ini diisi oleh 3 narasumber yakni Divisi Sosdiklih dan Parmas KPU RI, August Mellaz dengan membawakan materi dengan tema "Arah Kebijakan KPU dalam Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Partisipasi Masyarakat pada Pemilu 2024". Narasumber Yang kedua adalah Anggota KPU RI Divisi Hukum dan Pengawasan, Muhammad Afifudin. Sedangkan narasumber yg terakhir pada panel 1 adalah Rahmad Santoso, Kasubdit Fasilitasi Pendidikan Etika dan Budaya Politik, Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum, Kemendagri yang hadir secara daring.

Dalam paparannya August Mellaz mengatakan bahwa pada saat ini KPU ingin menjadi Pusat Pengetahuan dan Berbagi Pengalaman Kepemiluan.

Selain menjadi Pusat Pengetahuan tentang Kepemiluan, KPU juga ingin menjadi Pusat Kolaborasi/Multi Pihak. 

Dengan demikian pada saat ini KPU sedang membangun Sistem Informasi Partisipasi Masyarakat (SIPARMAS) untuk mengakomodir hal itu semua, meski pada saat ini SIPARMAS hanya sebagai dokumentasi pelaksanaan kegiatan sosialisasi. 

Selanjutnya narasumber di diskusi panel 1 ini dilanjutkan oleh Mohammad Afifudin.

Afif mengungkapkan gambaran mengenai Divisi Sosdiklih dan Parmas. "Divisi Sosdiklih dan Parmas ini bisa diibaratkan tampilan rumah dari depan, jadi harus selalu tampak bagus, bagian kamar dan dapur tidak perlu ditampilkan ke publik." Ungkap Afiffudin.

"Di lembaga seperti KPU yang kita miliki ini memang kepemimpinannya kolektif kolegial, tetapi masing-masing Divisi harus benar-benar memahami tugas dan fungsinya, itulah yang dimaksud dengan kolektif kolegial, pola komunikasinya harus dibangun dengan baik." Lanjutnya.

Kemudian Rahmad Santoso menjelaskan materi dengan tema "Peran Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam Memfasilitasi Peningkatan Partisipasi Politik Masyarakat Pada Penyelenggaraan Pemilu 2024". Ia menuturkan sebagaimana diatur dalam ketentuan Undang-undang, bahwa pemerintah maupun pemerintah daerah berkewajiban sebagai supporting system pada tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024.

Diskusi Panel 2 kegiatan ini dipimpin oleh moderator Ferry Daud Liando yang merupakan Akademisi di Universitas Sam Ratulangi Manado.

Terdapat 2 tema dalam diskusi pada Panel kedua kali ini yakni “Strategi dan Metode Komunikasi Publik yang Efektif dan Partisipatif bagi KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam Menyukseskan Pemilu 2024" dengan narasumber Anisha Dasuki dari iNews; dan "Menuju Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024: Potret Anak Muda dan Demokrasi" dengan narasumber Uni Lubis dari Pemimpin Redaksi IDN Times.

Anisha Dasuki dalam paparannya menyampaikan bahwa untuk menjadi public speaker harus memiliki 3 (tiga) modal  yaitu kredibel; meyakinkan; dan diandalkan. 

"Seorang public speaker  harus bisa mengenali dirinya sendiri terlebih dahulu.Yang kedua adalah kenali siapa yang menjadi audien anda. Yang ketiga adalah kita harus bisa kendalikan perasaan nervous dg beberapa cara diantaranya bisa dengan ambil dan buang nafas panjang, observasi, streching, menampilkan lion face, dan belajar sebelum perform. Yang keempat adalah memperhatikan visual/penampilan. Yang kelima yaitu Vocal Prinsiples (intonasi, artikulasi, power, kecepatan berbicara, dan penguasaan diksi). Yang keenam Be Effective Speaker. Formula good speaker." Terang Anisa.

Kemudian narasumber berikutnya Uni Lubis menjelaskan seputar aspirasi millenial dan gen Z di Pemilu 2024. "Salah satu tantangan KPU sekarang adalah bagaimana cara memastikan anak muda di Indonesia untuk mau menyalurkan hak pilihnya", jelas Uni.

KPU sebenarnya bisa menyasar benerasi millenial dan gen Z dengan memanfaatkan trending topik mengenai isu-isu yang akan diangkat. Dengan peserta ribuan seperti sekarang ini sebenarnya sangat mudah sekali untuk menaikkan isu menjadi salah satu trending tropic di medsos seperti Twitter, Instagram, Facebook, dan lainnya. "ujar Uni dalam pemaparannya.
Pada Panel akhir Diskusi dalam Rapat Koordinasi Nasional ini dipimpin Reni Rinjani, Pranata Humas Ahli Muda Sekretariat Jenderal KPU Republik Indonesia yang didapuk sebagai moderator.

Tema yang dibahas di akhir Diskusi panel-3 yakni “Memperluas Ruang Gema Pemilu melalui Optimalisasi Peran KPU serta Kolaborasi Media dan Teknologi Informasi” dengan narasumber Yan Kurniawan dari Drone Emprit; yang dilanjutkan dengan tema terakhir adalah “Strategi Mitigasi Isu Hoaks dan Disinformasi Pemilu melalui Kolaborasi Media dan Teknologi Informasi” dengan narasumber Abie Besman yang merupakan Executive Producere Kompas TV.

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 39 kali